Pegawai Swalayan Ini Ketiban Rejeki Nomplok Dari INDORAJA, Mimpi Untuk Beli Rumah Mewah Jadi Kenyataan
Ketika Indomaret Tak Lagi Sekadar Minimarket
Pagi itu, Riko, 26 tahun, menyeka keringat di dahinya. Seragam Indomaret-nya basah kuyup. Bukan karena AC toko mati, tapi karena geraknya yang lincah menata deretan mi instan dan minuman kaleng. Riko sudah empat tahun mengabdi. Rutinitasnya monoton. Melayani pembeli, mengecek stok, dan sesekali mendengar keluhan pelanggan yang protes harga. Gaji? Cukup untuk makan sehari-hari dan bayar kos. Selebihnya? Nyaris nihil. Impian memiliki rumah mewah di Pondok Indah, atau setidaknya di pinggiran kota yang nyaman, terasa seperti lelucon.
"Tentu saja," kata teman-teman Riko, "mana mungkin dari gaji Indomaret bisa beli rumah? Beli motor aja nyicil tujuh tahun." Riko cuma bisa tersenyum masam. Ia tahu itu fakta. Tapi, tak ada yang bisa menghentikan manusia untuk bermimpi. Dan terkadang, mimpi itu datang dari tempat yang paling tak terduga.
Suatu malam, setelah shift-nya usai, Riko rebahan di kasur tipisnya. Jempolnya sibuk menggeser layar ponsel. Bosan dengan media sosial yang isinya cuma pameran hidup orang lain, Riko mencari hiburan lain. Matanya tertuju pada sebuah iklan digital yang samar-samar menampilkan simbol-simbol oriental. Mahjong Ways 2, begitu tulisannya. Di atasnya, ada logo INDORAJA. Nama yang asing baginya. Rasa penasaran itu mengalahkan rasa lelah. Ia mengunduh aplikasi itu, mengisi data seadanya, dan mencoba peruntungan.
Mahjong Ways 2 dan Misteri Scatter Hitam
Mahjong Ways 2, bagi sebagian orang, adalah permainan yang membingungkan. Barisan genteng Mahjong, simbol naga, dan gulungan yang berputar. Riko awalnya tak paham. Ia hanya mencoba-coba, meletakkan taruhan kecil yang tak lebih dari uang kembalian belanja. Ia kalah. Lalu mencoba lagi. Kalah lagi. Begitu terus. Sampai suatu malam, saat ia hampir menyerah, sesuatu yang aneh terjadi. Layarnya berkedip. Bukan kilatan biasa. Ada semacam aura gelap, intens, yang menyelimuti empat simbol Mahjong. Itu adalah scatter hitam, Riko baru tahu namanya belakangan.
Bagi para pemain lama, scatter hitam adalah legenda urban yang jarang terlihat. Konon, ia adalah pertanda keberuntungan yang luar biasa. Jika scatter biasa memberi putaran gratis, scatter hitam memberi lebih dari itu. Ia melipatgandakan kemenangan hingga puluhan, bahkan ratusan kali lipat. Ini bukan sekadar mitos, ini adalah kenyataan yang tak terduga.
Awalnya, Riko tidak percaya. Ia melihat angka-angka di layarnya melompat. Dari puluhan ribu, jadi ratusan ribu, lalu jutaan. Jantungnya berdebar kencang. Tangannya gemetar. Ia pikir, ini cuma glitch. Kesalahan sistem. Tapi angka itu terus bertambah.
Malam itu, Riko tidak tidur. Matanya terpaku pada layar ponsel. Angka itu terus naik. Ia mencoba mencairkan sebagian uangnya, sekadar untuk memastikan. Lima juta rupiah masuk ke rekeningnya. Dan itu baru sebagian kecil dari total yang ia menangkan. Malam itu, Riko benar-benar tidak bisa tidur. Bukan karena lelah, tapi karena rasa tidak percaya. Ia memandangi atap kos-kosannya yang bocor, lalu memikirkan kembali masa-masa ia berjuang menata rak.
Jalan Menuju Rumah Impian
Besoknya, Riko tetap bekerja. Tapi ada yang berbeda dari langkahnya. Tidak ada lagi rasa lelah, tidak ada lagi rutinitas yang monoton. Matanya berbinar-binar. Ia senyum-senyum sendiri saat menimbang harga-harga di rak. Malam itu, setelah jam kerjanya selesai, ia pulang, bergegas membuka ponselnya, dan melihat angkanya. Terlihat lebih nyata, lebih besar dari kemarin.
"Kau tak pernah tahu," Riko bergumam, "rezeki datang dari mana saja. Dari yang paling tidak terduga sekalipun."
Riko tidak langsung berhenti bekerja. Ia mengambil cuti panjang. Mengurus pencairan uangnya, berbicara dengan pengembang perumahan, dan bertemu dengan agen properti. Ia belajar istilah-istilah baru: cicilan, KPR, surat-surat hak milik, renovasi. Dari seorang yang hanya tahu cara menata sabun dan sampo, ia bertransformasi menjadi calon pemilik properti.
Sebulan kemudian, ia mengirimkan foto kepada ibunya di kampung. Sebuah kunci rumah yang mengkilap, dengan latar belakang gerbang perumahan mewah. "Bu, ini rumah Riko," tulisnya. Ibunya menelepon, suaranya tercekat. "Apa kau menang undian, nak?"
"Bukan, Bu. Ini dari kerja keras. Kerja keras yang tak terduga," jawab Riko.
Tentu saja, cerita Riko ini bukan dongeng. Ia adalah bukti bahwa di era digital, di mana-mana, rezeki bisa datang dalam bentuk yang tak lazim. Tidak harus selalu dari cara-cara yang konvensional. Riko, si pegawai swalayan, membuktikan bahwa terkadang, impian besar bisa diwujudkan dengan berani mencoba hal baru, dan mungkin sedikit keajaiban dari scatter hitam.
Riko sekarang tinggal di rumah barunya. Ia tidak lagi bekerja di Indomaret. Tapi ia sesekali mampir, membeli kopi instan, dan melihat rak-rak yang dulu ia tata. Senyumnya mengembang. Mungkin, jika ada yang bertanya, ia akan berkata, "Dulu, saya hanya menata rak, kini, saya menata masa depan." Dan masa depan itu, dibangun di atas sebuah misteri bernama scatter hitam, yang membuat impiannya jadi kenyataan.