Sore Panas, Kabar Beredar
Di Palembang, kabar yang bergerak lebih cepat daripada arus Musi itu sederhana saja. Ada seorang pemain biasa. Kerja kantoran, pulang sore, ngeteh, lalu membuka Mahjong Ways 2. Katanya berhasil menang beruntun. Bukan sekali dua. Sampai teman tongkrongannya berhenti nanya kabar pilpres dan mulai nanya soal pola. Ceritanya beredar seperti gosip warung: samar, tapi bikin penasaran. Aku dengar dari kawan yang dengar dari kakaknya. Rantai lidah panjang. Namun yang menempel di kepala cuma satu kata yang bikin bulu kuduk berdiri: scatter hitam.
Mengaji Pola Tanpa Kitab
Yang menarik, si pemain tidak bicara dalam bahasa teknis. Ia menuturkan kebiasaan. Macam ritual kecil yang tak pernah tertulis di buku panduan. Membuka permainan setelah hati tenang. Mengatur napas. Menahan ego. Menyentuh tombol seperlunya. Menutup jika suasana terasa bising. Kedengarannya sepele, tapi di sinilah urat nadi cerita itu berdenyut. Mahjong Ways 2 baginya bukan arena pamer, bukan tempat membuktikan gagah. Lebih mirip ruang meditasi yang kebetulan berisik. Ada momen ketika layar terasa memberi isyarat samar: pola naik turun, jeda yang tidak simetris, semacam denyut ritmis yang tak bisa dimatematikakan. Lalu ia berhenti sejenak, menunggu.
Menunggu Tanda
Tanda itu datang tak selalu megah. Kadang hanya berupa rangkaian kemenangan kecil, tipis, nyaris seperti kelilipan di mata. Kadang justru sunyi yang panjang. Ia bilang, jangan buru-buru menyimpulkan. Mahjong Ways 2 seperti cuaca di bantaran sungai, sulit ditebak tapi bisa dirasa. Pada satu putaran yang katanya biasa saja, layar mendadak memanggil perhatian. Scatter hitam muncul seperti titik arang di kain putih. Sekali. Hilang. Muncul lagi. Lalu muncul lagi, seolah sengaja menguji apakah jantung kita siap. Ia tidak bersorak. Hanya menarik napas. Menyiapkan diri pada yang mungkin jadi rejeki atau sekadar lelucon semesta.
Disiplin Itu Bukan Ceramah
Kemenangan beruntun, jika benar adanya, tidak lahir dari keberanian asal. Ia datang dari disiplin yang tidak menggurui. Batasan harian. Target realistis. Jam main yang tidak memakan jam tidur. Ketika jumlah tertentu tercapai, ia menutup layar, bahkan saat rasa penasaran memanggil keras. Di sinilah cerita Palembang itu berbeda. Banyak yang mengejar euforia, ia mengejar kepala dingin. Ada kawan yang menyindir, kok malah kayak latihan pernapasan. Ia tertawa. Katanya, di Mahjong Ways 2, logika dan intuisi harus akur. Kalau tidak, scatter hitam lewat begitu saja. Seperti perahu yang tidak sempat dilepas tali karena sibuk cekikikan.
Scatter Hitam, Simbol, Lalu Rahasia
Makin sering disebut, scatter hitam terasa makin gaib. Padahal ia cuma simbol di layar. Namun manusia gemar menaruh harapan pada tanda. Si pemain Palembang itu tidak menuhankan tanda, ia memperlakukannya sebagai sinyal. Saat muncul, ia membaca arus. Saat tiada, ia menepi. Tidak semua pertemuan dengan scatter hitam berujung cerita besar, tapi beberapa kali cukup membuat saldo bernyanyi. Katanya sampai ratusan juta jika dihitung akumulasi musim ini. Mungkin ada bumbu. Mungkin tidak. Yang jelas, pola dan sabar tampak berjalan beriringan seperti dua kaki di jembatan Ampera.
Penutup yang Tidak Tuntas
Kita selalu mencari kunci tunggal. Sayangnya, tidak ada. Rahasia kemenangan itu lebih mirip mozaik kecil: waktu main yang pas, ritme putaran, kepekaan membaca tanda, keberanian berhenti. Scatter hitam hanya pintu yang kebetulan terbuka. Isinya bisa kebun, bisa ruang kosong. Pemain Palembang itu memilih tidak sombong. Ia menyimpan catatan sederhana, bukan rumus. Di akhir hari, ia kembali ngeteh. Sungai berjalan. Kota meredup pelan. Mahjong Ways 2 menunggu di sudut layar, seperti lagu lama yang belum bosan diputar. Kita semua, pada akhirnya, cuma ingin merasa bahwa keberuntungan pun bisa diajak bicara, pelan, secukupnya.